KELUARGA BESAR HAJI MUHTARUDIN
<script data-ad-client="ca-pub-7822913470416123" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Haji muhtarudin adalah sosok bapak yang sukses mendidik anak anaknya mejadi anak-anak yang hebat, beliau adalah sosok ayah yang sangat sayang kepada anak-anak dan istrinya , beliau di karuniai anak sebanyak 7 orang anak 2 putri dan 5 putra. Beliau selalu di damping oleh istri tercintanya yaitu Ibu Emah.
Nama anaknya adalah
1. EUIS.
2. ENUNG NUR ASIAH.
3. DIEN KAMALUDIN.
4. ANWARUDIN.
5. GIAN SUGIANTO.
6. ABDULSYUKUR.
7. ABDUL MAULANA MISBAHUSANI.
H. muhtarudin memiliki usaha yaitu MUHTAR TAILOR kesehariannya beliau adalah mengurus usahanya karna usahanya itu langsung di kerjakan oleh beliau sendiri. Selain beliau mengurus usahanya, beliau juga menjadi tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat. Banyak orang yang kagum dengan beliau, menurut cerita beliau, beliau mengurus ke 7 anaknya itu dengan mengikuti syariat agam islam.
Dan penghasilan sayapun di bantu oleh istri tercinta saya, istri saya membantu pendapatan saya dengan berjualan pakaian keliling. Hampir setiap hari istri saya berkeliling kampung untuk menjual pakaian supaya bisa membatu keuangan dalam keluarga saya. Sebenarnya saya tidak tega melihat istri saya untuk keliling berjualan pakaian. Tapi untuk memenuhi kebutuhan yang begitu besyar istri saya tetap bersemangat untuk bisa menutupi biaya keperluan anak anak. Dan istri saya pun mengajar pengajian anak anak perempuan di rumah.
Beliau mendidik anaknya sangat keras kalo soal urusan agama. Menurut cerita beliau. Walaupun penghasilan saya pas pasan tapi saya bertekad ingin menciptakan anak yang suxes dalam agama. Dari anak pertama sampai anak ke empat saya pergikan anak anak saya ke pesantren. Dengan hidup pas pasan saya berusaha untuk bisa memberikan uang bulanan untuk ke empat anak saya, karna kalo tidak saya kirimkan uang makan apa anak saya di pondok pesantren,dan anak saya dari no 5 sampai ke 7 dia minta sekolah. Saya tetap ijinkan karna saya berpikir tidak bisa saya memaksakan kehendak saya.
Tapi walaupun saya mwengijinkan anak saya untuk sekolah tetap saya memberikan pemahaman kepada ke 3 putra saya, bahwa agama itu penting. Ilmu sekolah juga harus tetap di barengi dengan ilmu agama saya tetap minta kepada 3 putra saya untuk sekolah di pagi hari sampai sore hari. Di malam hari mereka tinggal di pondok pesantren dekat rumah.mungkin mereka mengeluh, saya dapat merasakan keluhan mereka dari prilaku mereka saya paham karna tidak ada teman mereka yang melakukan kegitan sepadat itu. Tapi mereka tetap lakukakan kegiatann itu sampai lulus SMA, karna penghasilan saya pas pasan akhirnya saya hanya bisa menyekolahkan mereka sampai lulus SMA saja, setelah lulus SMA mereka mencari pekerjaan. Untuk membantu perekonomian keluarga. Tapi tak di sangka ke 3 tiga putra saya itu melanjutkan pendidikan sampai kuliah.
Mereka meminta ijin kepada saya untuk melanjutkan pendidikan kuliah, saya memberikan pemahaman kepada mereka.
Saya mendukukung keputusan baik kalian. Tapi tidak bisa membiayai untuk sampai ke pendidikan perkuliahan, anak anak saya bilang, saya hanya membutuhkan doa dari ayah dan ibu untuk melakukan pendidikan kuliah saya, saya menangis mendengar kata kata anak saya.dan saya sebagai orang tua pasti mendukung kalo itu di koridor yang baik.
Sampai sekarang ke tujuh anak saya sudah dewasa, sudah memiliki keluarga sendiri sendiri, saya rindu kalian anak anak ku. Saya rindu suara tangis di rumah ini, saya rindu suara ribut anak anak ku di rumah ini, saya rindu tingkah laku konyol kalian di rumah ini, kini sekarang sepi rumah yang tadinya rame dengan tangisan anak kecil, rame dengan keributan anak kecil, rame daengan canda tawa gurau anak anakku, sekarang anak anakku sudah dewasa dan menemukan jalannya masing masing.
Walaupun mereka sudah mempunyai jalan nya masing masing tapi mereka tetap selalu menengok saya dengan istri saya. Saya bersyukur kepada allah SWT. Karna anak anakku menjadi anak yang berbakti tidak melupakan ayah dan ibunya. Saya merasa ayah yang beruntung dari sekian ayah yang beruntung, saya sudah tersenyum melihat kesuxesan anak anak saya.
Saya dan istri saya sekarang sudah tua, tugas saya tidak akan selesai untuk anak anak saya, saya terus melihat perkembangan mereka, dan saya akan terus memberikan nasehat untuk ke 7 putra putri saya. Doa selalu ku panjat kan kepada ALLAH SWT Untuk putra putri saya tercinta.
Pesan saya untuk semua orang tua di seluruh dunia. Tugas kita tidak akan selesai sampai kita menutupkan mata untuk selamanya. Karna menurut saya anak anak kita masi membutuhkan kita walau mereka sudah punya jalan kehidupan masing masing, karna tidak ada bekas orang tua di dunia ini.